Serang- Rabu, 17 Desember 2014 Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia kembali menyelenggarakan diskusi lintas komisariat (Kom.IAIN, UNTIRTA & UPI Serang).
Pada diskusi kali ini mengundang Dinas Sosial Prov.Banten sebagai pembicara. Diskusi lintas komisarat ini diselenggarakan di sekretariat KAMMI Daerah Serang, Komplek KPKN Kota Serang.
Agenda ini dihadiri oleh kader KAMMI kampus IAIN,UNTIRTA dan UPI Kampus Serang. Pembahasan kali ini dipicu oleh kegelisahan terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Prov.Banten terutama di Kota Serang.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial tersebut salah satunya adalah tentang Pengemis dan Gelandangan. Data yang diambil dari dinsos Prov.Banten menyebutkan bahwa jumlah pengemis yang ada di Prov.Banten sekitar 629 jiwa dan gelandangan 441 jiwa.
Sukatno, Ketua Umum KAMMI Daerah Serang menuturkan bahwa hal ini sangat miris sekali karena sebetulnya pengemis dan gelandangan di urus oleh negara. “Melihat fakta di lapangan terkait kemiskinan dan anak jalanan yang di Prov.Banten betul-betul memprihatinkan. Provinsi yang letaknya tak jauh dari pusat pemerintahan ini tidak wajar jika masih ada orang-orang semacam itu. Hal ini terjadi tak lain adalah karena tuntutan ekonomi”
Bapak Anda Suhanda yang menjadi pembicara selaku ketua bidang rehabilitasi Dinsos Prov.Banten menyampaikan bahwa sebetulnya Dinsos telah menjalankan tupoksinya dengan semaksimal mungkin dalam menangani masalah ini.
“Sebetulnya kami telah dan terus mencoba mencari cara untuk mengelola hal terkait. Adapun hal itu masih terjadi ini perlu adanya kerjasama yang baik antar Dinas-Dinas terkait yang ada di Prov.Banten.”
Masalah sosial yang ada di Banten ini bukan hanya tentang gelandangan dan pengemis di jalanan. Akan tetapi juga banyak orang yang mengidap kelainan jiwa yang biasanya terlihat di jalanan Kota.
“Tentang masalah sosial di Banten, bukan hanya kita mengurusi gelandangan dan pengemis. Bahkan orang yang mengidap kelainan jiwa pun pernah kita urus. Namun, lagi-lagi ini terhambat dalam follow upnya. Banten ini satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa yang tidak memiliki Rumah Sakit Jiwa.” Sambungnya.
Hasil dari diskusi ini menjadi bahan bagi KAMMI Daerah Serang untuk berpartisipasi mengontrol pengelolaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, terutama di Kota Serang dan Banten pada umumnya.
“Banyak hal yang kita dapatkan pada diskusi kali ini. Kita semakin terpacu untuk juga bisa mengambil peran dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial. Dan Insya Allah kita akan terus berkordinasi dengan dinas-dinas terkait dalam pengontrolannya” Tutup Sukatno.
Headline
Berita KAMMI
Agenda rutin
tsaqofah
Gerakan dakwah
Buletin Kammi
Tokoh Kita
KAMDA SERANG
Adalah media yang dibentuk dalam rangka menebar kebaikan melalui tulisan, hikmah, atau dakwah bilkitabah (dengan tulisan). Semoga harapannya web sederhana ini bisa memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi pembaca di manapun berada. Jika ada yang kurang berkenan, silakan bisa lansung mengiirmkan keritiknya di kolom komentar. Terima kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
dikunjungi
Popular Posts
-
Peran pemuda dirasakan sangat penting karena mereka mempunyai beberapa potensi, yaitu bathul himmah fi at tasaaulat (membangkitkan semang...
-
Oleh : Imam Maulana Ketua KAMMI Komisariat IAIN SMH Banten 2013-2014 “Perjungan ini difikirkan oleh orang-orang cerdas, dikerjaka...
-
RADAR BANTEN. SERANG - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se-Banten menggelar aksi ...
-
“Jika Anda mengkaji kembali sejarah kebangkitan berbagai bangsa, baik Barat maupun Timur, dahulu maupun sekarang, Anda akan menjumpai...
-
"Malang, 29 Maret 1998. Atas dasar keprihatinan perpolitikan bangsa pada masanya, mahasiswa bergerak untuk mengawal dan mendobrak ...
Tidak ada komentar: