“Jika Anda mengkaji kembali sejarah kebangkitan berbagai bangsa, baik Barat maupun Timur, dahulu maupun sekarang, Anda akan menjumpai kenyataan bahwa para pelopor kebangkitan dapat menuai sukses karena memiliki manhaj tertentu yang menjadi acuan dalam kerja mereka. Manhaj yang telah jelas langkah-langkahnya untuk menuju sebuah hasil yang telah diperhitungkan yang menjadi orientasi kerja umat.”
KAMMI, sebagai organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul ‘amal), KAMMI menggunakan pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses kaderisasinya. Semua bentuk aktivitas kegiatan kaderisasi disusun dengan semangat integralistik untuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas yang mampu mewujudkan tujuan organisasi.
Dalam membentuk kader KAMMI yang paripurna sebenarnya sudah di bahas dalam manhaz kaderisasi KAMMI, namun manhaz hanya tulisan dalam lembaran buku yang butuh diterjemahkan dalam hal tindakan. penerjemahan manhaz sangatlah penting dalam membentuk kader KAMMI sehingga manhaz tersebut tidak hanya dalam lembaran buku tetapi menelusuk kedalam jiwa dan menjadi otak dalam bertindak baik indiviu maupun organisasional.
Pengelolaan adalah kebutuhan dasar dalam organisasi yang harus dipenuhi oleh orang-orang dalam organisai agar tujuan organisasi mudah tercapai. pengelolaan atau manajemen menurut R. Terry adalah Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Pengelolaan Kader AB 1 sebagai basis masa Kammi di komisariat ada dua: kader secara kuantitatas terpenuhi dan secara kualitas tidak diragukan. AB1 adalah kader KAMMI yang memiliki syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam), Kader AB1 adalah assset yang sangat penting yang harus kita kelola agar kader yang banyak secara kuantitas menjadi kader yang berkepribadian islam. Ada beberapa tahap dalam pengelolaan kader AB 1 , tahap itu diantaranya sebagai berikut:
1. Tahap pra daurah.
Karena Kader Kammi di komisariat adalah basis massa maka dalam proses perekrutan tidak mengelakan kuantitas dan apalagi kualitas. ditahap ini kammi mulai saling memperkenalkan dirinya, kammi mempromosikan tentang kammi, tetapi juga kammi harus mencari tahu bagaimana karakter dari calon kader, dalam mencari objek kader kita memang harus pilih-pilih, calon kader yang mempunyai karakter kepemimpinan atau mempunyai keunggulan dari yang lain misalnya Ketua Osis, ketua rohis, atau mempunyai keahlian khusus. “kalo ingin hasil yang bagus tentu dari bibit yang bagus” inilah pengelolaan yang pertama,
Untuk mencari bibit unggul memang tidak mudah,, tapi ada beberapa metode yang bisa dilakukan baik menggunakan dakwah fardiah (individu) atau langsung dakwah jamai (berjamaah). kita harus lebih peka menganalisis dan mencari tahu mengenai objek dakwah kita, dari mulai asal sekolah, hobi, cita-cita dan minat dan bakat dari objek dakwah kita.
2. Tahap dauroh
Ditahap inilah kita mengelola dari “bahan Mentah” menjadi “bahan matang” proses daurah tingkat pertama ini dibuat calon kader ini menumbuhkan “sense of belonging” terhadap organisasi. materi-materi yang diberikan dari mulain materi keislaman kita juga sisipkan materi mengenai keprofesian. agar si calon kader mengenal betul bahwa dakwah kita memang seimbang antara dunia dan akhirat, misalnya saja dalam DM1 kita sisipkan stadium general mengenai kondisi kedaerahan atau workshop menulis dengan pemateri yang terkenal.
3. Pasca daurah
Pasca daurah adalah tahapan yang sangat penting, karena bagaimana kita bisa membina kader ini bagus secara kualitas, setelah mereka masuk dalam organisasi. pada tahap ini biasanya sering terjadi “seleksi alam” nah hal ini lah yang harus kita wanti wanti sejak awal, bagaimana kita menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kualitas kader. butuh strategi dan ide gagasan yang menyeluruh sesuai dengan karakter kader tersebut. biasanya kader akan cepet jenuh dan malas jika dalam organisasi itu melakukan satu kegiatan yang sama setiap minggu misalnya kajian keislaman. adapun beberapa strategi yang bisa diambil adalah sebagai berikut.
Ketahui hobby dan minat bakat dari si kader baru ini. Usahakan mengadakan kegiatan yang sesuai dengan hobby dan minat dari kader. untuk awal-awal kita yang harus memahami kondisi kader, jangan sampai kita yang harus di fahami. kalo kader suka main musik ya kita harus mengadakan misalnya dauroh musik dengan tema “musik dan dakwah” atau kader yang suka menulis maka kita harus menyiapkan wadah untuk menulis.
Untuk kepengurusan awal jangan banyak kegiatan yang menguras tenaga dan jangan selalu rutin mengadakan kegiatan. yang dibentuk dalam kepengurusan awal kader baru ialah masalah kesolidan angkatan., kesamaan gerak dan memahami visi organisasi.. jadi buat lah kegiatan yang menuju kesana.. misalnya sarasehan dan sharing mengenai pengurus kammi dengan alumni Kammi, silaturahim tokoh, rujak party dan bacakan.
Sedikit-sedikit menanamkan mengenai gerakan Kammi mulai dari visi manhaz dan kaderisasi, halaqohnya selalu dikontrol, dan peka mengenai permasalahan kader.
Dalam pembinaan harus memperhatikan dan selalu mengontrol kader dari tiga pertanyaan: (1) bagaimana ruhiyahnya, (2) bagaimana Jasadiyahnya dan (3) bagaimana fikriyahnya. setidaknya dalam proses mengelola kader , 3 pertanyaan inilah yang membuat kader kita sadar bagaimana dia seharusnya bertindak.
Penguatan Basis masa dalam kader AB 1 di komisariat harus sinergi dengan peningkatan kualitas kader, jika basis masa sudah terbentuk dengan solid maka tahapan selanjutnya ialah peningkatan kaderisasi tingkat lanjut.yang akan dibahas dilain waktu. terimakasih.. semoga bermanfaat.
Ditulis oleh: Akhina Sukatno (Ketua KAMMI Daerah Serang)
Tidak ada komentar: