Headline

Berita KAMMI

Agenda rutin

tsaqofah

Gerakan dakwah

Buletin Kammi

Tokoh Kita

Pemuda dan Kebangkitan

Berikan aku seribu orang tua maka akan aku cabut gunung gelunggung, dan berikan aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia” _Ir. Soekarno.

Pemuda merupakan unsur yang menarik dan esensial dalam suatu gerakan kebangkitan, maka menarik untuk dikaji, karena di dalam jiwa pemuda terdapat kerelaan berkorban demi cita-cita. Pada pemuda terdapat api idealisme yang tidak menuntut balasan, baik berupa uang atau kedudukan. Pada pemuda terdapat semangat yang selalu membara. Bersama pemuda kita menentang segala kekuasaan yang tiran. Bersama pemuda, kapal yang bernama Indonesia akan ditentukan maju, diam atau tenggelam.

Kenapa Harus Pemuda-mahasiswa  ??
Tidak ada yang mampu membantah hanya pada diri pemudalah potensi kehidupan berada pada titik puncak optimal, dari segi fisik, hanya pemuda yang mempunyai badan yang kekar,otot yang kuat dan berenergi, dari segi pemikiran  kita harus mengakui pemudalah yang mempunyai daya fikir yang kritis dan kreatif  dan dari segi jiwa pemuda mempunyai semangat yang  menggelora dan bebas tanpa tekanan.

Lalu siapa yang disebut  pemuda –mahasiswa  ??
Dalam Undang-undang baru tentang kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai “warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun” (UU No. 40 Tahun 2009, Pasal 1.1).  lebih khusus lagi pemuda yang menyandang gelar mahasiswa, dalam kamus besar bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas maupun

Jika pemuda-Mahasiswa sebagai unsur kebangkitan dan bisa menentukan  arah bangsa , lalu bagaimana seharusnya pemuda-mahasiswa??

Jika kita tarik dari sejarah umat dan bangsa ini, kita tidak akan mendapati kebangkitan umat dan bangsa ini kecuali dari para pemuda yang menjadi factor utama sebuah kebangkitan. Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tanggal 16 oktober 1905  waktu itu masih berusia 27 tahun, Sutomo baru berusia 20 tahun ketika mendirikan Budi Utomo, Suryadi Suryaningrat yang kemudian dikenal dengan nama Kihajar Dewantara baru berusia 20 tahun ketika mendirikan Indisce Partij, dan kita bisa belajar dari  Muhammad Hatta mulai memimpin perhimpunan  Indonesia ketika usianya baru mencapai 21 tahun atau Sukarno yang tampil sebagai tokoh pergerakan nasional  pada umur 22 tahun dan menjadi ketua partai nasional Indonesia (PNI). M. Yamin  ikut merumuskan sumpah pemuda di tahun 1928 umurnya masih 22 tahun.

Jika kita tarik sejarah  peradaban islam, banyak tokoh yang menjadi teladan dalam melukiskan sejarah ,  sebelum umur 30 tahun Usamah Bin zaid memimpin pasukan sahabat nabi melawan roma, sebelum tahun  Harun Arrosyid memimpin imperium besar  yang terbentang dari benua Asia, Afrika hingga  Eropa, sebelum 30 tahun Hasan Albana mendirikan organisasi Islam terbesar yang tersebar lebih dari  70 negara. Itulah peradaban peradaban yang ditoreh oleh para pemuda pada jamannya.

 Kita banyak belajar  dari Pemuda-mahasiswa yang berani melantangkan kebenaran kepada pemimpin yang dzolim. gerakan mahasiswa ditahun 1966 untuk meruntuhkan rezim Sukarno, dan tahun 1998 menumbangkan rezim Suharto. Bahkan jauh sebelum itu  para pemuda berkumpul untuk mengucapkan satu label simbol kelahiran sebuah bangsa yang kita sebut  sebagai sumpah pemuda.

Hari ini pemuda Indonesia akan mengambil momentum peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-8, sudah saatnya pemuda menunjukkan perannya kembali, bukan sebagai motor yang menggulingkan rezim diktator. Tetapi sebagai lokomotif dalam perubahan sosial yang menjadikan Indonesia maju, sejahtera dan berkeadilan.

Dahulu pada zaman kolonial Belanda dan kapitalisme, melalui para pemuda Indonesia mengambil peran aktif, maka pada saat sekarang ini keadaan Indonesia yang mengalami krisis multi-dimensional pemuda sudah saatnya turun tangan melakukan aksi. Bukan hanya menonton saja, kaum intelektual yang tinggal diam melihat rakyat sengsara telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Karakter pemuda adalah peka terhadap realitas sosialnya, pemuda itu aktratif, deklaratif dan aktif. Hari ini pemuda Banten di hadapkan dengan realitas sosial yang yang cukup memprihatinkan , Banten yang sudah berumur 14 tahun masih menyisakan banyak segudang masalah, Kepemimpinan kepala daerah yang terjerat korupsi sampai tingginya tingkat pengangguran,  dari data BPS (badan pusat statistik)  melansir bahwa angka tingkat pengangguran terbuka  provinsi banten tahun 2013 mencapai 10,10%.  Rata rata lama sekolah di Provinsi Banten yakni baru mencapai 8,61 sudah dipastikan tidak memenuhi program wajib belajar 9 tahun. Pendidikan rendah berdampak pada Indek Pembangunan Manusia (IPM ), IPM Banten terburuk se pulau jawa.

Berangkat dari keprihatinan diatas para pemuda mahasiswa bisa mengambil jatah perannya untuk memberi secercah cahaya untuk bisa menerangi peradaban di kegelapan menuju bangsa yang berperadaban madani.

Pemuda mahasiswa hari ini harus sadar dan bangkit, kenali musuhmu, lalu lawan dan menangkan.! mahasiswa harus keluar dari zona nyamannya, mahasiswa yang hanya mementingkan diri sendiri tidak peduli kondisi realitasnya, maka mahasiswa seperti ini hanya akan membentuk masyarakat individual saja, orientasi mahasiswa seperti ini tidak jauh dari keberhasilan studi, IPK tinggi, bagi mereka standar keberhasilan itu meraih nilai studi yang setinggi tingginya. 

Standar perbuatan mereka adalah manfaat, bagi mereka yang penting bermanfaat dirinya dan tidak merugikan orang lain, pacaran itu tidak masalah yang penting tidak hamil dan tidak menimbulkan masalah,  kehidupan mahasiswa ini seperti ini hanya berkisar antara kampus dan rumah, angan angan mereka kalau setelah lulus kelak adalah pekerjaan yang matap dengan gaji yang besar , isteri yang cantik, fasilitas yang mewah. tapi persetan dengan lingkungan. bagi mereka yang penting selamat, ngapain susah susah mikirin nasib bangsa dan agama, mikirin dirinya saja sudah susah, Tetapi bukan juga pemuda mahasiswa yang gelisah dalam realitasnya lalu mencaci pemerintah  tanpa tawaran solusi, Aksinya dibumbui dengan anarkis sedangkan  urusan akademiknya terbelakang.

Bukan juga pemuda-mahasiswa yang belum atau kehilangan orientasi hidupnya sehingga hidupnya adalah untuk kesenangan masa kini, tidak sedikit pemuda mahasiswa yang terwabahi masalah narkoba dan seks bebas, maka kecamkan firman allah dihati hati pemuda mahasiswa seperti ini “ Maka datanglah setelah mereka  generasi yang yang lemah, Yang meninggalkan sholat dan   mengikuti syahwat, maka mereka  Akan menemukan jalan kesesatan  (QS. 19:59)

Lalu apa yang bisa dilakukan pemuda-mahasiswa hari ini??
Berhentilah mencarci keadaan dan mulailah menyalakan lilin. Apa yang dibutuhkan bangsa hari ini adalah pemuda  yang pernah dikatakan oleh  Anis Matta dalam bukunya Gelombang Ketiga “ Merekalah Pemuda yang memahami sejarah bangsa dan agamanya dan dia mempunyai kompetensi untuk bersaing di skala global,  karena batas negara bukan jadi masalah lagi untuk berinteraksi global.

Dan alquran… dan alquran sudah jauh jauh hari memberikan peringatan bagaimana pemuda yang memberikan secercah cahaya itu. allah SWT mengabadikan sejarah pemuda dalam alquran surat alkahfi.

Sesungguhnya mereka  adalah pemuda pemuda yang beriman kepada tuhan mereka, dan kami tambahkan pula untuk mereka petunjuk. Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata “ tuhan kami adalah tuhan seluruh langit dan bumi, kami sekali sekali tidak menyeru tuhan selain dia,…. (alkahfi: 13-14)

Khusus ayat ini allah memuliakan pemuda. setelah mengisahkan langkah langkah perjuangan , keteguhan perjuangan, ketabahan dalam menghadapi tantangan yang beresiko. cukupkah pemuda dengan keimanan, keteguhan hatinya?? iman memang basis dalam gerakan perubahan tapi tidak cukup dengan  itu, kata allah “Wajidnaahuum huuda” Kami beri petunjuk mereka langkah langkah yang benar, mereka mengetahui apa yang harus dicapai dari perjuangannya.

Pemuda bukanlah unsur  tersendiri, pemuda bagaikan pedang yang sangat tajam, kalau terjatuh pada orang yang tidak bertanggung jawab maka potensinya  untuk melawan kebenaran dan menjadi pendukung kemaksiatan, jika dia terjatuh pada orang yang sholih,ihsan, maka dia akan menjadi pendukung kebenaran dan menumpas kemaksiatan, maka benarlah kata bijak ini “Salurkan semangat pemuda ketempat yang membangun bangsa, jika tidak, ia akan tersalurkan ketempat yang merugikan bangsa.  investasi terbaik yang bisa dilakukan  bangsa ini adalah berivestasi kepada pemuda. Karena merekalah yang akan membangun masa depan, jika kualitas mereka buruk  maka masa depan bangsa dipastikan buruk.

Setidaknya ada 4  landasan gerakan pemuda mahasiswa dalam geraakan perjuangan mahasiswa.

Pertama, Dakwah tauhid. Landasan yang paling kokoh yang harus tertancap dalam diri pemuda ialah keteguhan tauhid, tauhid, pada hakikatnya bermisi “kemerdekaan” melepas segela bentuk penghambaan kepada makhluk menuju kepada allah yang maha esa. Dalam dakwah tauhid termanifestasi dalam konsep Islam yang Universal mencakup segala urusan ( Ideology,politik, ekonomi,social,budaya, pertahanan,keamanan dan hokum)

Kedua, gerakan intelektual Profetik, yakni nalar akal harus dilandasi dengan keimanan sehingga tidak kabur dan Keblinger dan seharusnya keilmuan bisa mendekatkan kepada yang mahaesa. Bangsa ini tidak cukup dengan orang yang beriman tetapi juga butuh orang yang professional. pemuda yang beriman dan professional adalah obat mujarab untuk kebangkitan Indonesia

Ketiga, Sosial Independent, Pemuda-mahasiswa yan peka terhadap relitas social, dekat dengan masyarakat, memahami masalah yang terjadi di masyarakat dan mencarikan solusi terbaik untuk mengobatinya. Independent termatifestasi bahwa gerakan pemuda dan mahasiswa bebas dari kepentingan dari pihak luar. landasan perbuatannya ialah ikhlas tidak mencari pujian atau kedudukan.
Keempat, gerakan politik nilai, Gerakan mahasiswa sebagai satu unsur  dari civil society. dia sebagai jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat, gerakannya social control, mengkawal kebijakan pemerintah agar tidak bertentangan dengan nilai nilai dan norma umum di masyarakat,  dan berdiri di garda terdepan untuk membela hak hak masyarakat.

Khatimah
Pemuda adalah tulang punggung bangsa ini, dialah pewaris sah bangsa ini, masa depan ada dipundak masing masing pemuda Indonesia. maka Bergeraklah, karena diam itu mati.

Tanamkan di hati para pemuda Indonesia apa yang pernah dikatakan oleh imam syahid Hasan Albana bahwa “Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikan nya dan siap untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Itu semua tidak terdapat, selain pada diri pemuda. Oleh karena itu, sejak dahulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap umat, rahasia kekuatan pada setiap kebangkitan, dan pembawa bendera setiap fikrah.

Ditulisn oleh : Sukatno

Pengelolaan Kader AB1 Sebagai Basis Massa KAMMI

“Jika Anda mengkaji kembali sejarah kebangkitan berbagai bangsa, baik Barat maupun Timur, dahulu maupun sekarang, Anda akan menjumpai kenyataan bahwa para pelopor kebangkitan dapat menuai sukses karena memiliki manhaj tertentu yang menjadi acuan dalam kerja mereka. Manhaj yang telah jelas langkah-langkahnya untuk menuju sebuah hasil yang telah diperhitungkan yang menjadi orientasi kerja umat.”

KAMMI, sebagai organisasi kader (harokatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul ‘amal), KAMMI menggunakan pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses kaderisasinya. Semua bentuk aktivitas kegiatan kaderisasi disusun  dengan semangat integralistik untuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas yang mampu mewujudkan tujuan organisasi.

Dalam membentuk kader KAMMI yang paripurna sebenarnya sudah di bahas dalam manhaz kaderisasi KAMMI, namun manhaz hanya tulisan dalam lembaran buku yang butuh diterjemahkan dalam hal tindakan. penerjemahan manhaz sangatlah penting dalam membentuk kader KAMMI sehingga manhaz tersebut tidak hanya dalam lembaran buku tetapi menelusuk kedalam jiwa dan menjadi otak dalam bertindak baik indiviu maupun organisasional.

Pengelolaan adalah kebutuhan dasar dalam organisasi yang harus dipenuhi oleh orang-orang dalam organisai agar tujuan organisasi mudah tercapai. pengelolaan atau manajemen  menurut R. Terry adalah Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Pengelolaan Kader AB 1 sebagai basis masa Kammi di komisariat ada dua: kader secara kuantitatas terpenuhi dan secara kualitas tidak diragukan.  AB1 adalah kader KAMMI yang memiliki syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam), Kader AB1 adalah assset yang sangat penting yang harus kita kelola agar kader yang banyak secara kuantitas menjadi kader yang berkepribadian islam. Ada beberapa tahap dalam pengelolaan kader AB 1 , tahap itu diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap pra daurah.
Karena Kader Kammi di komisariat adalah basis massa maka dalam proses perekrutan tidak mengelakan kuantitas dan apalagi  kualitas. ditahap ini kammi mulai saling memperkenalkan dirinya, kammi mempromosikan tentang kammi, tetapi juga kammi harus mencari tahu bagaimana karakter  dari calon kader, dalam mencari objek kader kita memang harus pilih-pilih, calon kader yang mempunyai karakter kepemimpinan atau mempunyai keunggulan dari yang lain misalnya Ketua Osis, ketua rohis, atau mempunyai keahlian khusus. “kalo ingin hasil yang bagus tentu dari bibit yang bagus” inilah pengelolaan yang pertama,

Untuk mencari bibit unggul memang tidak mudah,, tapi ada beberapa metode yang bisa dilakukan baik menggunakan dakwah fardiah (individu) atau langsung dakwah jamai (berjamaah). kita harus lebih peka menganalisis dan mencari tahu mengenai objek dakwah kita, dari mulai asal sekolah, hobi, cita-cita dan minat dan bakat dari objek dakwah kita.


2. Tahap dauroh

Ditahap inilah kita mengelola dari “bahan Mentah” menjadi “bahan matang” proses daurah tingkat pertama ini dibuat calon kader ini menumbuhkan “sense of belonging”  terhadap organisasi. materi-materi yang diberikan dari mulain materi keislaman kita juga sisipkan materi mengenai keprofesian. agar si calon kader mengenal betul bahwa dakwah kita memang seimbang antara dunia dan akhirat, misalnya saja dalam DM1 kita sisipkan stadium general mengenai kondisi kedaerahan atau workshop menulis dengan pemateri yang terkenal.

3. Pasca daurah
Pasca daurah adalah tahapan yang sangat penting, karena bagaimana kita bisa membina kader ini bagus secara kualitas, setelah mereka masuk dalam organisasi. pada tahap ini biasanya sering terjadi “seleksi alam” nah hal ini lah yang harus kita wanti wanti sejak awal, bagaimana kita menjaga, mempertahankan dan meningkatkan kualitas kader. butuh strategi dan ide gagasan yang menyeluruh sesuai dengan karakter kader tersebut. biasanya kader akan cepet jenuh dan malas jika dalam organisasi itu melakukan satu kegiatan yang sama setiap minggu misalnya kajian keislaman. adapun beberapa strategi yang bisa diambil adalah sebagai berikut.

Ketahui hobby dan minat bakat dari si kader baru ini. Usahakan mengadakan kegiatan yang sesuai dengan hobby dan minat dari kader. untuk awal-awal kita yang harus memahami kondisi kader, jangan sampai kita yang harus di fahami. kalo kader suka main musik ya kita harus mengadakan misalnya dauroh musik dengan tema “musik dan dakwah” atau kader yang suka menulis maka kita harus menyiapkan wadah untuk menulis.

Untuk kepengurusan awal jangan banyak kegiatan yang menguras tenaga dan jangan selalu rutin mengadakan kegiatan. yang dibentuk dalam kepengurusan awal kader baru ialah masalah kesolidan angkatan., kesamaan gerak dan memahami visi organisasi.. jadi buat lah kegiatan yang menuju kesana.. misalnya sarasehan dan sharing mengenai pengurus kammi dengan alumni Kammi, silaturahim tokoh, rujak party dan bacakan.

Sedikit-sedikit menanamkan mengenai gerakan Kammi mulai dari visi manhaz dan kaderisasi, halaqohnya selalu dikontrol, dan peka mengenai permasalahan kader.

Dalam pembinaan harus memperhatikan dan selalu mengontrol kader dari tiga pertanyaan: (1) bagaimana ruhiyahnya, (2) bagaimana Jasadiyahnya dan (3) bagaimana fikriyahnya. setidaknya dalam proses mengelola kader , 3 pertanyaan inilah yang membuat kader kita sadar bagaimana dia seharusnya bertindak.

Penguatan Basis masa dalam kader AB 1 di komisariat harus sinergi dengan peningkatan kualitas kader, jika basis masa sudah terbentuk dengan solid maka tahapan selanjutnya ialah peningkatan kaderisasi tingkat lanjut.yang akan dibahas dilain waktu. terimakasih.. semoga bermanfaat.

Ditulis oleh: Akhina Sukatno (Ketua KAMMI Daerah Serang)